Seneng Bareng Permadani Tuban Bregada IX Kali Ini Sangat Istimewa


Seperti biasa. Setelah 7 bulan lamanya dalam mengenyam pendidikan di dunia perMCan, serta mendapatkan sertifikat juga di wisuda. Keluarga besar Permadani Tuban Bregada 9 kali sangat istimewa dalam merayakan kesuksesannya juga temu kangen, katanya. Bagaimana tidak, setelah lulu s juga sudah laku dipasaran tentu banyak hal baru yang di jumpai, baik suka maupun duka. Cie....curhat ni ya...hehe. Ok lansung saja ini cerita singkatnya.

Sebelumnya saya mewakili dulur permadani yang senior (andare) tak lupa mengucapkan rasa terima kasih kepada seponsor atau big bosnya acara #senengbareng Keluarga Besar Permadani Tuban Bregada IX. Siapa dia?, sebut saja panggilannya mas Arif dan mbak Nunung. Dari cerita rekan-rekan beliau berdua lah yang menjadi koordinator donaturnya. Sehingga acara seneng-seneng tersebut bisa berjalan dengan luancar.

Lha...ini lho big bosnya. mas Arif dan mbak Nunung beserta putrinya.

Mule-mule...hehe kayak upin ipin aja bahasanya. Teman-teman atau bala-bala bahasa permadaninya. Acara ini terselenggara atas dasar TRI RUKUN semboyan pentingnya permadani. Apa itu tri rukun? tri artinya tiga rukun dengan maksud kerukunan, yaitu Rukun Bala, Rukun Rasa, Rukun Banda. Nah semboyan ini lah yang menjadikan kita selalu kompak-pak.

Suasana hening alam di tepi laut mengiringi keberangkatan bus pariwisata. tepatnya pukul 03 dini hari pada hari sabtu tanggal 13 Juli 2019. Dimana start kita berangkat? iya betul...di rest area Tuban. Dengan keadaan masih ngantuk, bahkan ada bala-bala yang tidak tidur sebelumnya karena sudah tidak sabar menunggu keberangkatan romobongan seneng-seneng ini.

Suasana syahdu sebelum berangkaaaaattttttttttt

Dalam perjalanan aku terharu dengan kekompakan bala-bala PMD IX Tuban, karena apa? ternyata semua serba bisa dan serba ada. Diantaranya, bisa nyanyi, jelas. Namun yang membuat lebih tersanjung lagi, para bala dalam pekerjaanya sehari-hari itu lho!. Sebut saja ada yang ustad, mbah modin, guru, sinden, pedagang, tani, tukang, banyak lagi deh pokonya bahkan ada yang ASN lho. Luar biasa.

Sekitar pukul 10.00 wib tibalah rombongan ke destinasi pertama. Di museum Ullen Sentalu kita mendarat,hehe. Disana bala-bala sangat terpukau dengan suasana alam nan indah dan alami apalagi ketika masuk kedalam museum pribadi milik salah satu keluarga besar kerajaan di jokjakarta dulu. Setelah puas melihat serta mengamati apa yang ada di dalam museum sentalu, maaf tidak dipernolehkan mengambil gambar atau vidio. Kan milik pribadi, jadi privasi donk. Dilanjutkan foto bersama dan rehat sejenak dimana salah satu tempat yang diperbolehkan foto tentunya.

Foto bersama setelah berkunjung di Museum Ullen Sentalu

Setelah selesai di museum sentalu dilanjutkan ke pusat DIY sambil mempersiakan segala sesuatunya di tempan penginapan. Selang beberapa waktu eh,,ternyata bala-bala mengadakan Gethering atau apalh istilahnya, pkoke isine seneng-seneng, nyanyi-nyanyi dan makan-makan juga bagi-bagi hadiah lho, seruuuuuu poll.

Pakde Sogol beserta bude, foto sebelah kanan yang punya jargon
"BACOK NDASKU DEWE" 

Setelah acara tersebut selesai, bala-bala pada ucul dewe-dewe, podo pesen ojek online meluncur ke tujuan yang ke dua yaitu MALIOBORO. Kebetulan pas malam minggu jadi sangat jubel penuh dengan orang bersuka ria. Tak lupa selfie-selfie yang menjadi tren masa kini. Tak lupa juga belanja khasnya DIY to yo... Sambil bersenda gurau "ayo ngentekne duik endog"hehehe. Sampai larut malam disana akhirnya capek juga nich mata, mata atau mata? maksudnya mata kantong atau dompet yang sudah ngantuk. Lanjut cus ke penginapan semula, HOTEL lho...

Cangkruk nek Malioboro karo ngenteni ojek online.


Setelah istirahat semalem bergegas packing dan cekout dengan jadwal selanjutnya menuju Keraton Mangkunegaran Surakarta Hadiningrat Solo Jawa Tengah. Alhamdulillah tiba disana dengan selamat pula, bersegeralah bala-bala ganti busana jangkep, busana jawa khususnya gagrak Solo/surakarta. Semestinya tidak diperkenankan memakai busana jawa jangkep jika tidak ada upacara penting atau upacara kenegaraan, namun dengan ijin petugas melalui Dwija kita Ki Rangga Jaya Kusuma, belia sudah sangat akrab dengan abdi dalem disana. Akhirnya diperbolehkan memakai busana jawa jangkep.

Dengan arahan para abdi dalem atau pengantar wisatawan, sebelum masuk keraton dan museum pribadi sebelumnya ada pengarahan bahwasanya tidak diperbolehkan bercanda, berbicara yang kurang pantas dan tidak diperbolehkan menggunakan alas kaki. Sungguh menakjubkan bangunan serta isi kerton yang selesai dibangun pada 1866 masehi kala itu. Ada juga salah satu tempat yang tidak boleh diinjak atau dilewati kecuali orang-orang pinilih terutama perihal ilmu kejawennya, kata mbak erna si pengantar wisatawan disana.

Berkunjung ke Keraton Mangkunegaran Surakartahadiningrat
Solo Jawa Tengah
Berkunjung ke Keraton Mangkunegaran Surakartahadiningrat
Solo Jawa Tengah

Pokoknya gak bakal habis sehari dech kalo diceritakan di blog ini singkat cerita, setelah berkunjung ke Keraton Mangku Negaran. Dipuncak acara yaitu belanja menhabiskan uang saku, heheh..dimana lagi kalo bukan di pusat grosir solo dan pasar klewer. Para bala permadani sangat antusias dalam berbelanja, tentunya belanja kebutuahan atau seragam MC Manten dan assesorinya. Diantaranya ada beskab, keris, blangkon, selop dll. Udah ya capek juga nulisnya.


Setelah puas berbelanja tepat pukul 16.30 waktu setempat pada tanggal 14 Juli 2019 kita go pulang Tuban Jawa Timur. Alhamdulillah dengan suka cita, wajah berseri-seri, bernyanyi full dalam bus selama perjalanan sampai pekoh tak terasa semua pada kecapekan, mungkin, dan tertidur pula. Alhamdulillah, tepat pukul 00.00 sampai di kota tercinta Tuban Bumi Ronggolawe Kota Wali, sekitar pukul 00.30 sampai di titik awal di resta area, turunlah bala-bala kemudian saling bersalaman, berangkulan dengan harapan bisa diagendakan kembali acara sedemikan rupa. Amin.

Pokoke tiada kata yang pantas saya ucapkan kecuali terima kasih kepada Permadani Bergada IX serta bos-bosnya. Hanya dengan Rp. 175.000.- dapat kaos, masuk wisata geratissss tisssss, juga makan cukup dua hari 6 kali hidangang, hehehe. semoga barokah dulur-dulurku.

Demikian cerita singkat, petualangan pertama kali ke Jogjakarta dan ke Solo. Semoga dapat menambah kecintaanku terhadap budaya jawa yang sangat adi luhung, serrr serr serr ..

Ngiso iki link vidione :
1. https://youtu.be/VDdw3Q9Z7RE
2. https://youtu.be/MZu3smK50aI
3. https://youtu.be/vEMMyUfLQlg
4. https://youtu.be/gA2XWNT8izI

Cukup semene wae. Kanggo Metropolis Tour & Travel suwun...joss pokoke pelayanane. Tur yo ojo lali menawa maca tulisan iki tulung di share, e...sapa ngerti blogku payu, hehehe. Soale nduwur kae lho wis kecantum.

Kanggo dulur permadani menawa tulisan iki elek....mangga ditunggu artikel sing joss, wong iki cuma review atau ungkapan hatiku kok, heheh. Jelase ana sing sip maneh tulisane mangga dikirim gih, mengka tak postinge. Suwun, suwun matur suwun. 
Ingat Geratissssssssssssss!!!

e.... foto karo sinden topnya Jombang, juga permadani ix lho...heheh





Posting Komentar

4 Komentar